11 February 2010

Dalil/Hadith Dibolehkan Menunda Solat



Penundaan solat berjamaah untuk hajat tertentu pernah dilakukan oleh Rasullullah S.A.W berkali kali, sebagaimana diriwayatkan bahwa para sahabat menanti Rasullullah S.A.W untuk solat isya berjamaah hingga pertengahan malam (Sohih Muslim hadith no.376)

Bila kalian solat isya sungguh waktunya hingga pertengahan malam (sohih Muslim hadith no.612).

Rasullullah S.A.W ditanya mengenai waktu untuk menunaikan solat 5 waktu,, maka Rasullullah S.A.W solat dihari itu pada waktu subuh, zohor, asar, magrib dan isya di awal waktu, lalu pada hari kedua Rasullullah S.A.W solat subuh, zohor, asar, magrib dan isya di akhir waktu, lalu baginda berkata : “dimana si penanya waktu solat kelmarin?”, maka orang itu berkata : Aku wahai Rasulullah. Maka Rasullullah S.A.W berkata : “waktu solat antara kedua waktu ini” iaitu hari pertama baginda mencontohkan awal waktu dan hari kedua baginda mencontohkan akhir waktu, dan waktu solat adalah antara kedua waktu itu. (Sohih Muslim hadith no.613).

Diriwayatkan pula bahwa Aba Umamah berkata aku solat zohor bersama Umar bin Abdul Aziz, lalu aku mengunjungi Anas bin Malik ra dan kami melakukan solat asar, maka aku berkata : “solat apa yg kau lakukan ini?” Anas bin Malik berkata : Inilah waktu asar yg kuketahui dari Nabi S.A.W. (Sohih Bukhari hadith no.524). ini menujukkan bahwa Umar bin Abdul Aziz solat zohor saat waktu sudah sangat dekat dgn asar.

Setelah Iqamat solat Isya, Rasullullah S.A.W meninggalkan solat dan berkata :”tetaplah pada posisi kalian”, lalu baginda mandi junub lalu mengimami solat (Sohih Bukhari hadith no.614).

Setelah Iqamat dikumandangkan Rasullullah S.A.W berbicara dengan seorang lelaki hingga jamaah menunggu hingga larut malam dan banyak yg tertidur, barulah kami solat berjamaah (Sohih Bukhari hadith no.616).

Maka para ulama mengambil kesimpulan bahwa menunda waktu solat untuk suatu hajat penting merupakan hal yg diperbolehkan, apalagi hajat itu adalah hajat umum, dan terlebih lagi adalah majlis ta’lim, atau zikir atau lainnya, karena biasanya para ulama sengaja menundakan solatnya demi jamaah tidak meninggalkan tempat, sebab bila selesai solat maka mereka berpergian dengan urusannya masing- masing, hilangnya keinginan untuk belajar ilmu dan beribadah, menonton televisyen, atau urusan keduniawiyan lainnya, maka para ulama sengaja menundanya agar muslimin tetap ditempat menanti waktu solat. karena Rasullullah S.A.W menjelaskan saat sahabat menanti baginda keluar melaksanakan solat isya hingga pertengahan malam maka Rasullullah S.A.W bersabda : “orang lain sudah solat dan sudah tertidur, namun kalian tetap dalam solat selama kalian menanti solat” (Sohih Bukhari hadith no.546)

Sumber Habib Munzir Al Musawa

No comments: